Nilai UN Jadi Penentu Masa Depan Siswa
Palembang,
Kompassindo - Jajaran Dinas
Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), menggelar Inspeksi
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Inspeksi UNBK kali ini
dilakukan di SMK Negeri Soak Tapeh dan SMK Muhammaduyah Kabupaten
Banyuasin, Senin (25/03/2019).
Sekretaris Dinas
Pendidikan (Disdik) Propinsi Sumatera Selatan Lukman Anshari mengatakan,
kegiatan UNBK yang saat ini tengah berjalan, seperti di SMK Negeri Soak Tapeh
Kabupaten Banyuasin, itu sudah sesuai dengan rencana.
"Alhamdulillah
semuanya bisa mengikuti UNBK dan penyelenggaraannya tepat waktu termasuk juga
untuk fasilitas seperti Komputer tidak ada kendala," katanya usai menghadiri
acara Inspeksi UNBK SMK Negeri Soak Tapeh Banyuasin. Senin (25/3)
Dengan begitu, kedepan
bisa menghasilkan yang terbaik bagi kabupaten Banyuasin.
Tapi, di sela saat
UNBK berlangsung, dari hasil wawacara dengan beberapa siswa. Menurut, siswa
meski dalam UNBK lebih banyak teori dibanding praktek, tapi berhasil di jawab
dengan baik, bebernya.
Ditanya, apakah ada
kendala saat mengikuti UNBK. Menurutnya, tidak ada kendala, semua berjalan baik
dan lancar karena siswa datang dengan tepat waktu.
Dimana, yang ikut dalm
UNBK saat ini sebanyak 137 orang. Sedangkan di SMK Muhammadiyah Banyuasin lebih
kurang ada sekitar 57 orang,"tegasnya.
Selain itu, di tempat
yang berbeda, Kepala SMKN 3 Dra Hj Hernawati mengungkapkan, meminta agar siswa
fokus mengikuti UNBK agar meraih nilai tinggi karena sebagai penentu masa depan
siswa untuk bekerja dan melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
"Alhamdulilah
tahun ini yang ikuti UNBK berjumlah 415 siswa. Teridiri dari 5 jurusan
yakni 150 siswa Jurusan Akutansi, 132 siswa Administrasi Perkantoran , 36 siswa
jurusan Pemasaran, 33 jurusan Usaha Perjalanan Wisata dan 64 siswa
Perhotelan. UNBK dibagi 3 sesi dengan 160 komputer dan 6
server,"ujar hernawati.
"Pelaksanaan UNBK
4 hari. Yakni hari pertama Bahasa Indonesia, hari kedua Bahasa Inggris, hari
ketiga Matematika dan hari keempat teori kompetensi," ujarnya saat
diwawancarai di ruang kerjanya, Senin (25/3/2019).
Ketika ditanya kendala
pada pelaksanaan hari pertama, Hernawati menuturkan, Alhamdulilah tidak ada
kendala. Pasalnya sebelum pelaksanaan UNBK, pihaknya sudah mempersiapkan saran
dan prasarana sesuai juknis yakni komputer, server dan genset 40 ribu kva.
"Kita sudah
melakukan sosialisasi ke siswa, orang tua siswa, komite dan guru.
Selain itu, kita juga
sudah memberikan latihan soal, doa bersama, simulasi 2 kali dan melakukan
geladi bersih," tuturnya.
Hernawati berharap,
siswa sukses dalam mengikuti UNBK ini. "Kita doakan siswa sehat selama mengikuti
UNBK. Memang UN tidak menentukan kelulusan, tapi menentukan masa depan,
misalnya melanjutkan kuliah serta untuk melamar pekerjaan," bebernya.
Salah seorang siswa
Nabila menuturkan, ujian Bahasa Indonesia, tidak susah. "Harapan saya
apapun yang dipelajari disekolah masuk semua. Karena takut dapat nilai
kecil," kata siswa Jurusan Pariwisata. (fadel)