Palembang, Kompassindo
Tahun ini Unsri
menerima hanya 20 persen atau 1.483 mahasiswa dari jalur SNMPTN.
Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan tahun lalu dengan 30 persen.
Penurunan persentase jalur SNMPTN karena banyak yang mencurigai nilai rapor siswa.
Hal tersebut
diungkapkan Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaf, MSCE saat diwawancarai usai haul ke 7
KH M Zen Syukri, Minggu (24/3/2019).
Anis Saggaf
mengatakan, SNMPTN Unsri tahun ini Unsri menerima 20 persen dari daya tampung
atau 1.483 mahasiswa. Jumlah itu lebih kecil dari Perguruan Tinggi lain yang
mengambil kuota 30 persen untuk SNMPTN.
"Dulu kuotanya 50
persen, kemudian turun 40 persen, dan tahun ini kita menerima hanya 20 persen.
Tahun ini PTN rata rata mengambil kuota 30 persen untuk SNMPTN. Kalau Unsri
hanya 20 persen," ujarnya.
Anis menjelaskan,
pihknya hanya mengambil kuota 20 persen untuk SNMPTN ,karena ingin memperbesar
kuota untuk anak-anak yang mengikuti ujian tertulis. "Kalau ujian tertulis
itu adu otak. Tapi kalau SNMPTN itu pakai nilai rapor. Sekarang banyak yang
mencurigai nilai rapor. Jadi kita hanya ambil kuota 30 persen," katanya.
Untuk Ujian Tulis
Berbasis Komputer (UTBK), Anis menuturkan, kuotanya 50 persen dari daya
tampung. "Kita ingin mendidik sekolah,agar tidak memberikan nilai besar
kepada siswa. Tapi berdasarkan ilmu yang dimiliki siswa," ucapnya.
Dia menerangkan, UTBK
akan dibagi tesnya menjadi 20 cluster atau rombongan. Jadwalnya sudah ada.
"Nanti nilainya kita bagikan. Dari nilai itu disesuikan prodinya.
Kementrian ingin mahasiswa itu masuk sesuai bakatnya. Jadi saya pesan dengan
orang tua siswa. Jangan paksa anak di prodi yang tidak sesuai bakat dan
kemampuannya. Kasian dengan anaknya, kalau hanya mengikuti kemauan orang
tua," tuturnya.
"Saat ini prody
yang paling diminati untuk ilmu sosial adalah prodi ilmu komunikasi, dan
hukum.untuk ilmu eksak yang paling diminati ilmu komputer dab teknik,"
ujar Anis.
Menurutnya, di era
revolusi industri 4.0 di era milenial,, anak-anak memilih sesuai yang mereka
tau. "Untuk kedokteran itu sudah begeser top leadernya," pungkasnya.
(fadel)