PALEMBANG,
KOMPASSINDO - Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIK) Abdurahman Palembang menggelar wisuda Prodi D3
Kebidanan Angkatan ke 10 di Hotel Harper, Senin (9/9/2019).
Ketua STIK Abdurahman
dr Rian Permadi SPOG MKes mengatakan, hari ini jumlah mahasiswa yang diwisuda
30 orang. Sejak 2010, yang sudah diwisuda berjumlah 560 orang.
"Per 23 Agustus
STIK Abdurahman sudah mendapat akreditasi untuk Prodi baru yakni S1 Kebidanan
dan Profesi Bidan. In Sya Allah tahun 2020 kita sudah siap menerima mahasiswa
baru, " ujarnya.
Lebih lanjut dia
menuturkan, pihaknya sangat mendukung program dari Dinkes Sumsel dalam
melakukan pemerataan distribusi lulusan bidan. "Kami berharap lulusan STIK
Abdurahman bisa berpartisipasi terun ke masyarakat dan siap pakai. Dan menjadi
pelopor kesehatan di masyarakat, " katanya.
Sementara itu,
Pembina STIK Abdurahman yakni Suaidi menambahkan, jumlah wisudawan hari
ini 30 orang. "Tenaga bidan ini sudah banyak. Tapi rata rata
tidak mau bertugas di daerah terpencil. STIK Abdurahman sudah dibekali ilmu
sehingga siap kerja dan siap ditempatkan dimanapun. Jangan hanya berpikir untuk
jadi PNS. Tapi harus siap membuka praktek sendiri, membuka lapangan
kerja sendiri, " imbuhnya.
"Kita sudah ada
Prodi S1 Farmasi. Dan tahun ini sudah mendapat akreditasi S1 Kebidanan
dan Profesi Bidan. S1 Kebidanan kita pertama di Sumsel. Kita menekankan dengan
seluruh mahasiswa baru untuk benar-benar serius belajar disini, karena
kami ingin mencetak SDM yang berkualitas, " tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Dra Lesti Nurainy Apt MKes mengucapkan terima kasih atas
diwisuda 30 mahasiswa. "Diharapkan lulusan STIK Abdurahman bisa
mengabdi kepada masyarakat. Sehingga seluruh kabupaten dan kota bisa terpenuhi
tenaga kesehatan terutama bidan. Di Sumsel bidan ini sudah agak lebih,
tapi penyebarannya belum merata. Terutama di daerah terpencil, kita
berharap lulusan STIK Abdurahman bisa mengabdi bagi masyarakat, terutama
di daerah terpencil, " bebernya.
Lebih lanjut Lesty
mengungkapkan, Dinkes Provinsi menganggarkan 20 tenaga bidan dengan
penugasan khusus. Untuk Dinkes Kabupaten dan Kota bisa menyiapkan
intensifnya.
"Daerah yang
masih kurang bidan itu di Muratara dan Empat Lawang. Bagi daerah lain yang
merasa kurang tenaga bidan, bisa mengusulkan ke kami, " pungkasnya.
(fadel)