Lubuk
Linggau-KOMPASSINDO
YANI Kepala sekolah
SMP Negeri 1 Kota Lubuklinggau saat dikonfirmasi oleh Kompass Indonesia, mengenai kondisi
kegiatan belajar mengajar, Kuota siswa per Rombongan Belajar( Rombel) Mengatakan " Bahwa apa yang
disampaikan oleh nara sumber dan wali murid mengenai isi rombel yang
lebih dari kapasitas itu
adalah tidak benar bahkan Rombongan belajar siswa tidak
sampai melebihi batas yang sudah diatur dalam
Dapodik, siswa per rombongan belajar hanya 35 siswa.
Kemudian mengenai
pungutan dana sebesar Rp 250,000,- memang benar adanya tetapi
dengan alasan
untuk keperluan membayar beberapa jasa disekolah tempat kita menginduk pelaksanaan
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) antara lain biaya yang
harus kita keluarkan
adalah pembelian Kertas ,Bayar tinta, dan Membayar operator yang
mengerjakan semua
kegiatan dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer ( UNBK)
Banyak pihak orang tua
sebagai wali murid mengeluh karena pengeluaran dana yang
tidak terduga sehingga
tak jarang siswa tidak masuk sekolah dikarenakan takut kena marah pihak sekolah karena
tidak bisa bayar iuran yang diminta,selain pungutan berbagai jenis ada
pula permainan yang
lebih unik, menurut Narasumber ada siswa yang
kecerdasannya kurang bisa mendapatkan prestasi atau rangking kelas
padahal
masalah belajar dan
nilai banyak yang lebih bagus dan masuk kategori pintar dan rajin
tapi malah tidak dapat
rangking kelas.
Perihal ini sudah
dikonfirmasi langsung kepada YANI selaku Kepala Sekolah
hari ini 21/12 pukul
13.24 wib Melalui telepon selulernya 08526602XXXX......Yani berharap
dengan sangat
jangan sampai perihal yang sudah dikonfirmasi langsung ditayang pemberitaannya. Dengan nada yang
bersahabat, Yani sebagai Kepala sekolah berharap antara KompassIndonesia dan SMPN 1
Kota Lubuk linggau nantinya bisa menjadi mitra yang lebih baik.Karena menurutnya penjelasannya
bila mana ada permasalahan yang ditemukan di sekolah SMPN, tolong beritahu saya agar kita bisa selesaikan dengan cara baik dan kekeluargaan
.Tegasnya.(team1@Ari )